Adapuntema dalam hadits yang saya bahas adalah "hidup damai berdampingan dan rasa tanggung jawab". Alangkah indahnya umat manusia ini jikalau dapat berinteraksi bengan baik yang menghasilkan kehidupan penuh kedamaian dan saling berdampingan. Sebagaimana anjuran Rosulluallah dalam hadits yang berikut ini.

2. Firman Allah dalam QS. Al-Hujurat ayat 9 وَاِنْ طَاۤىِٕفَتٰنِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اقْتَتَلُوْا فَاَصْلِحُوْا بَيْنَهُمَاۚ فَاِنْۢ بَغَتْاِحْدٰىهُمَا عَلَى الْاُخْرٰى فَقَاتِلُوا الَّتِيْ تَبْغِيْ حَتّٰى تَفِيْۤءَ اِلٰٓى اَمْرِ اللّٰهِۖفَاِنْ فَاۤءَتْ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَاَقْسِطُوْا ۗاِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ Artinya "Dan apabila ada dua golongan orang-orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zalim terhadap golongan yang lain, maka perangilah golongan yang berbuat zalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali kepada perintah Allah, maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil." QS. Al-Hujurat 9. Baca Juga Terkena Santet? Begini 3 Ayat Al-Quran Penghancur Jin Asal Dukun 3. Sabda Rasulullah dalam HR. Tirmidzi, Abu Daud, dan Ibnu Majah الصُّلْحُ جَائِزٌ بَيْنَ الْمُسْلِمِيْنَ إِلاَّ صُلْحًا حَرَّّمَ حَلاَلاً أَوْ أَحَلَّ حَرَامًا وَالْمُسْلِمُوْنَ عَلَى شُُرُوْطِهِمْ إِلاَّ شَرْطًا حَرَّمَ حَلاَلاً أَوْ أَحَلَّ حَرَامًا Artinya

Berikutkumpulan hadits tentang persaudaraan yang bisa jadi pedoman untuk menjaga persatuan dengan sesama Muslim. Orang yang Beriman Sesungguhnya Bersaudara Dalam Al-Quran surat Al-Hujurat ayat 10 disebutkan bahwa umat muslim itu adalah saudara satu dengan lainnya. Allah berfirman: "Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.
Kumpulan hadits tentang persaudaraan dan perdamaian. Persaudaraan ukhuwah antar manusia merupakan suatu kebutuhan. Hal ini tidak lepas dari sifat manusia yang merupakan makhluk sosial, artinya manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain. Bahkan, manusia pertama di dunia pun membutuhkan orang lain agar dapat hidup bahagia. Pentingnya persaudaraan secara gamblang dibahas dalam agama islam, baik melalui ayat Al Quran maupun hadits tentang persaudaraan ukhuwah. Buka Juga 5 Ayat Alquran Tentang Persaudaraan Ukhuwah dalam Islam Namun, sebelum kita mempelajari tentang beberapa hadits pendek tentang persaudaraan, apakah pembaca sudah memahami tentang apa itu persaudaraan ukhuwah? Menurut Abd Rachman Assegaf Dalam Studi Islam Kontekstual, kata ukhuwah atau persaudaraan bermakna perasaan simpati, maksudnya empati antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak memiliki saru kondisi atau perasaan yang sama, baik suka maupun duka, baik senang maupun sedh. Kumpulan Hadits Tentang Persaudaraan Setiap umat muslim harus mempunyai jalinan persaudaraan yang kuat agar tercipta masyarakat yang makmur. Dengan mempelajari beberapa hadits tentang ukhuwah persaudaraan, kami harap dapat meningkatkan hubungan antar umat islam sehingga tidak mudah bercerai berai. Berbicara tentang hadits ukhuwah persaudaraan, sebenarnya ada banyak sekali hadits nabi yang membahas tentang persaudaraan, namun sebelum kita membahas beberapa hadits persaudaraan, ada baiknya kita mengakaji terlebih dahulu ayat al quran tentang persaudaraan. Ayat Al Quran Tentang Persaudaraan Ukhuwah Hubungan baik antara sesama manusia, khususnya antara mukmin yang satu dengan yang lain merupakan sesuatu yang harus dijalin dengan sebaik-baiknya. Hal ini karena Allah Swt telah menggaris bawahi bahwa seluruh kaum mukmin adalah bersaudara. Sebagaimana firman Allah Swt tentang persaudaraan ukhuwah dalam Al Quran Surat Al Hujurat 49 Ayat الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ Artinya “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah perbaikilah hubungan antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” QS Al Hujurat Ayat 10 Hadits Tentang Persaudaraan Ukhuwah dan Perdamaian Berdasarkan ayat al quran tentang persaudaraan d atas, kita mengetahui tentang arti pentingnya persaudaraan ukhuwah dalam agama islam. Nah, sebagai penjelas dari ayat al quran di atas, ada beberapa hadits yang membahas tentang persaudaraan. Berikut ini beberapa hadits tentang persaudaraan latin dan kerja sama. 1. Hadits Persaudaraan Bagaikan Satu Badan Persaudaraan dalam islam diibaratkan seperti kita mempunyai satu badan yang mana ketika salah satu anggota badan kita merasa sakit, maka anggota badan yang lain juga merasa sakit. Bukan مُعَاوِيَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُعَاوِيَةَ بْنِ عَاصِمِ بْنِ الْمُنْذِرِ بْنِ الزُّبَيْرِ حَدَّثَنَا سَلَّامٌ أَبُو الْمُنْذِرِ الْقَارِئُ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ بَهْدَلَةَ عَنِ الشَّعْبِيِّ أَوْ خَيْثَمَةَ عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا مَثَلُ الْمُسْلِمِينَ كَالرَّجُلِ الْوَاحِدِ إِذَا وَجِعَ مِنْهُ شَيْءٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ جَسَدِهِ Artinya Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Abdullah bin Mu'awiyah bin Ashim bin Mundzir bin Az Zubair] Telah menceritakan kepada kami [Sallam Abu Mundzir Al Qori'] Telah menceritakan kepada kami [Ashim bin Bahdalah] dari [Asy Sya'bi] atau [Khaitsamah] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Sesungguhnya perumpamaan kaum muslimin, adalah seperti satu tubuh, jika ada bagian tubuhnya yang sakit, maka seluruh jasadnya turut merasakan." 2. Hadits Persaudaraan Melapangkan Rizki dan Memperpanjang Usia Menyambung silaturrahmi dan menjaga hubungan persaudaraan dapat melapangkan rizki dan memperpanjang ajal memperpanjang usia, berikut ini hadits nabi muhammad حَدَّثَنِي عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ شُعَيْبِ بْنِ اللَّيْثِ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ جَدِّي حَدَّثَنِي عُقَيْلُ بْنُ خَالِدٍ قَالَ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ Artinya Dan telah menceritakan kepadaku ['Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits]; Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Kakekku]; Telah menceritakan kepadaku ['Uqail bin Khalid] dia berkata; [Ibnu Syihab] berkata; Telah mengabarkan kepadaku [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezkinya, dan ingin dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung silaturrahmi." Terdapat pertanyaan mengenai perpanjangan umur atau penundaan ajal. Bukankah hidup mati seseorang sudah ditentukan? Umur manusia tidak dapat ditambah maupun dimaksud dalam hadis tersebut bukan jumlah hari atau waktu yang berubah, tetapi manfat dari umur yang telah ditentukan itu. Orang yang senantiasa menjalin silatur rahmi hidupnya akan lebih bermanfaat dan menjadi lebih berkah. 3. Hadits Larangan Memutus Persaudaraan Tali Silaturrahmi Memutus tali silaturrahmi persaudaraan dilarang dalam agama islam. Dalam hadits nabi, seorang muslim diberi jangka waktu 3 hari untuk kembali menjalin hubungan dengan sesama muslim. Beikut ini مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي فُدَيْكٍ أَخْبَرَنَا الضَّحَّاكُ وَهُوَ ابْنُ عُثْمَانَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَحِلُّ لِلْمُؤْمِنِ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ Artinya Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi']; Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Fudaik]; Telah mengabarkan kepada kami [Adh Dhahak] yaitu Ibnu 'Utsman dari [Nafi'] dari ['Abdullah bin 'Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Tidak halal bagi seorang mukmin untuk tidak bersapaan dengan saudaranya sesama muslim lebih dari tiga hari."و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا وَلَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُهَاجِرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ قَالَ مَالِك لَا أَحْسِبُ التَّدَابُرَ إِلَّا الْإِعْرَاضَ عَنْ أَخِيكَ الْمُسْلِمِ فَتُدْبِرَ عَنْهُ بِوَجْهِكَ Artinya Telah menceritakan kepadaku Malik dari [Ibnu Syihab] dari [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Janganlah kalian saling benci, saling dengki, saling memusuhi, namun jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya melebihi tiga malam." Malik berkata; "Aku tidaklah menganggap tadabur selain berpalingnya seseorang dari saudaranya yang muslim lalu kamu palingkan wajahmu darinya." Pada dasarnya, persaudaraan dalam islam adalah saling memperhatikan, saling memahami, saling membantu, saling mengerti, dan membela terhadap sesama sebagaimana ditegaskan dalam hadis Rasulullah Saw. Demikian artikel yang membahas tentang kumpulan hadits tentang persaudaraan ukhuwah dan perdamaian beserta artinya.

SunanAn-Nasa'i Sunan Ibnu Majah Sekitar 40 hadits Penjelasan tentang mendamaikan antara manusia Shahih Al-Bukhari Kitab Perdamaian Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Mu'tamir berkata, aku mendengar bapakku Bukan disebut dusta orang yang mendamaikan antara manusia Shahih Al-Bukhari Kitab Perdamaian

Pertanyaan Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Almusnad dengan jalur Sanad dari beliau, beliau berkata menceritakan kepada kami Taliid bin Sulaiman, dia Berkata Menceritakan kepada kami Abu Al Hajjaaf, dari Abu Haziim, dari Abu Hurairah dia berkata “ Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memandang kepada Ali, al Hasan, dan Fathimah seraya beliau bersabda أنا حربٌ لمنْ حارَبَكمْ ،وَسِلمٌ لِمَنْ سَالَمَكُمْ Aku akan memerangi orang -orang yang memerangi kalian, dan memberikan perdamaian kepada orang yang menebarkan perdamaian kepada kalian ”... Al hadits. Pertanyaannya, sejauhmana kebenaran Hadits ini ? Dan bagaimana penjelasan dari hadits tersebut ? Dan apa hukumnya bagi orang yang mema’zulkan dan memerangi Ali bin Abi Thalib Radliyallahu Anhu, jika hadits ini benar dan Shahih ?? Teks Jawaban ini di riwayatkan oleh Imam Ahmad 9698 Menceritakan kepada kami Taliid bin Sulaiman, dia berkata menceritakan kepada kami Abu Al Hajjaaf, dari Abi Haazim, dari Abu Hurairah, dia berkata Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam memandang kepada Ali, Al Hasan, Al Husein dan Fathimah, beliau bersabda أنا حربٌ لمنْ حارَبَكمْ ،وَسِلمٌ لِمَنْ سَالَمَكُمْ Yang artinya Aku akan memerangi orang-orang yang memerangi kalian, dan memberikan kedamaian bagi orang yang menebarkan perdamaian kepada kalian... Dan dari jalur Imam Ahmad diriwayatkan oleh At Thobroni dalam kitab “ Al Mu’jam Al Kabiir ” 2621, dan Al Hakim dalam kitab “ Al Mustadrak ” 4713, dan Al Aajiri dalam kitab “ As Syari’ah ” 1529 . Dan Sanad dari riwayat ini rusak, sebab ada Taliid bin Sulaiman karena dia seorang Rofidloh yang pendusta, Ibnu Ma’in berkata tentangnya dia adalah seorang pendusta yang telah menyakiti Utsman Radliyallahu Anhu, suatu hari dia duduk diatas sebuah atap rumah lalu dia menyerang Utsman, maka sebagian dari anak-anak budak yang telah di merdekakan Utsman menghalang–halanginya dan melemparkan sesuatu kepadanya hingga kedua kakinya patah. Abu Daud berkata dia adalah seorang penganut Rofidloh yang telah mencaci maki Abu Bakar dan Umar Radliyallahu Anhuma. Dan dalam ungkapan yang lain disebutkan tentangnya dia adalah buruk dan keji. Bisa dilihat dalam kitab “ Mizaanul I’tidaal ” 358/1 . Dan diriwayatkan oleh At Tirmidzi 3870 , Ibnu Maajah 145 , dan Ibnu Hibban 6977 dari jalur Ashbath bin Nashr Al Hamadani, dari As Suddiy dari Shubaih salah seorang budak yang dimerdekakan oleh Ummu Salamah, dari Zaid bin Arqam di riwayatkan secara marfu’. Dan Sanad Hadits ini lemah atau dho’if, karena Shubaih ini majhul dan tidak dikenal, Imam At Tirmidzi mengatakan setelah meriwayatkan hadist ini “ Shubaih budak yang telah dimerdekakan oleh Ummu Salamah adalah seorang yang tidak dikenal ”. Dan disebutkan dalam kitab “ Al Kaamil ” 136/5 karangan Ibnu Ady “ Shubaih seorang yang tidak diketahui Nasab keturunannya, Ibnu Hammad menceritakan kepada kami, menceritakan kepada kami Abbas dia berkata Aku telah mendengar dari Yahya dan Abu Khoitsamah keduanya berkata “ Shubaih pernah singgah di kota Al Khuld dan dia adalah seorang pendusta, dia bercerita tentang Utsman bin Affan dan tentang Aisyah dan dia adalah pendusta yang keji, Yahya bin Ma’in berkata Shubaih juga seorang yang buta, dia pernah di rumah Ar Roqiqy dan dia adalah pendusta ”. Bisa jadi memang dia ; karena dia selevel dengan Ar Roqiqy. Imam Adz Dzahabi menyebutkan hadits tersebut di atas dalam kitabnya “ Mizaanul I’tidal ” dengan sanad yang sama, beliau mengatakan Asbath meriwayatkannya sendiri 176/1 . At Thobrani meriwayatkan dalam “ Al mu’jam Al Ausath ” 2854 dari jalur Husain bin Al Hasan Al Asyqar, dari Ubaidillah bin Musa, dari Abi Madlo’, dari Ibrahim bin Abdur Rahman bin Shubaih budak yang telah dimerdekakan oleh Ummu Salamah, dari kakeknya yaitu Shubaih, dia berkata " كُنْتُ بِبابِ رسول الله صلى الله عليهِ وَسَلَّمَ،فجاءَ علِيٌّ وفاطِمة والحَسن وَالحُسيْنِ، فَجَلَسُو ناَحِيَةً، فَخَرَجَ رَسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ إلينَا، فَقَالَ إِنَّكُم على خَيرٍ وَعلَيْهِ كِسَاءٌ خَيْبَرِيٌّ ، فَجَلَّلَهُم بِهِ ، وَقَالَ أنَا حَربٌ لِمَنْ حارَبَكُمْ ، سِلْمٌ لِمَن سالَمَكُمْ Artinya Aku berada di pintu rumah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam , maka datanglah Ali, Fathimah, Hasan dan Husain, lalu mereka semua duduk di sisi yang lain dari rumah Rasulullah, lalu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam keluar kepada kami seraya bersabda Sesungguhnya kalian semuanya senantiasa dalam kebaikan dan saat itu beliau mengenakan pakaian dari Khoibar, beliaupun memulyakan mereka semua, dan beliau bersabda Aku akan memerangi orang-orang yang memerangi kalian, dan memberikan kedamaian bagi orang yang menebarkan perdamaian kepada kalian.. . Sanad hadits ini sangat lemah sekali, Imam Al Bukhori mengatakan bahwa Husain Al Asyqor perlu ditinjau riwayatnya, dalam kesempatan yang lain beliau mengatakan bahwa Husain Al Asyqor memiliki banyak Hadits–Hadits mungkar, Abu Zar’ah berkata bahwa hadits tersebut adalah Mungkar, Abu Hatim mengatakan hadits tersebut tidak kuat, Al Jurjani berkata dia termasuk orang yang tidak baik karena mencaci dan mencela orang–orang yang baik. Sebagaimana disebutkan dalam kitab “ Tahdzibut Tahdzib ” 336/2 . Dan Abu Madlo’ , dia adalah Roja’ bin Abdur Rohim Al Haruwi Al Qurasyi, Al Hakim mengatakan tentangnya bahwa dia adalah orang yang banyak hadits mungkarnya. Sebagaimana disebutkan dalam “ Lisaanul Miizaan ” 456 /2 Dan Ibrahim bin Abdur Rahman bin Shubaih adalah orang yang tidak di kenal di kalangan perawi hadits. Dan Al Haitsami berkata “ Hadits tersebut diriwayatkan oleh At Thobroni dalam kitab Al Ausath, dan di dalamnya terdapat orang–orang yang saya tidak mengenal mereka ”. Sebagaimana disebutkan dalam kitab “ Majma’ Az Zawaaid ” 169 /9 . Secara global bisa di pahami Bahwasannya Hadits ini sangat lemah dan tidak benar, dan As Syaikh Al Albani Rahimahullah melemahkannya dalam kitabnya “ Adl Dlo’iifah ” 6028 . Yang kedua Kalau memang harus dikatakan akan kesahihan hadits tersebut, akan tetapi kami mengatakan yang demikian itu masuk dalam kategori Kedurhakaan yang berarti sesungguhnya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam memerangi siapa saja yang membenci Ahlul bait dan memusuhi mereka, yang didalam hatinya tersimpan kemurkaan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan Ahlul Bait Beliau, dan perbedaan serta perselisihan politik tidak seharusnya membenci dan murka terhadap Ahlul Bait Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Al Qori Rahimahullah berkata حربٌ لمن حاربَكُم yang artinya “ Memerangi orang-orang yang memerangi kalian, dan memberikan kedamaian bagi orang yang menebarkan perdamaian kepada kalian ”, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjadikan dan memposisikan diri beliau dengan perang sebagai bentuk konsekwensi dan tanggung jawab lelaki yang adil, وَسِلْمٌ yang artinya “dan memberikan kedamaian ”, maksudnya menebarkan kebaikan dan kemashlahatan لمن ســالمَهُم bagi siapa saja yang menyayangi dan menebar kebaikan kepada mereka. Dan penjelasannya disini adalah مَنْ أَحَبَّهُمْ أَحَبَّنِي، وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ أَبْغَضَنِيْ yang artinya Barangsiapa yang mencintai mereka maka niscaya mencintaiku, dan barangsiapa membenci mereka niscaya membenciku ”. Dari kitab “ Muroqqatul Mafatiih ” 3976/9. Akan tetapi tidak diperbolehkan pemahaman hadits ini dijadikan landasan tentang apa yang terjadi di antara para sahabat Radliyallahu Anhum pada saat peristiwa Perang Jamal dan Perang Shiffin ; Sesungguhnya yang demikian itu merupakan ijtihad dari mereka, dan telah dijelaskan sebelumnya pada jawaban soal no 140984 bahwasannya peperangan antara Mu’awiyah dan Ali Radliyallahu Anhuma bukanlah karena sebab kekhilafaan dan kekuasaan semata, akan tetapi Mu’awiyah ingin menuntut pertanggungan jawab atas pembunuh Utsman bin Affan. Demikian pula keluarnya Ummul Mukminin Aisyah Radliyallahu Anha pada perang Jamal bukanlah sekedar peperangan untuk melawan Ali Radliyallahu Anhu, akan tetapi untuk menegakkan Ishlah di antara manusia. Dan hal ini telah dijelaskan pada jawaban soal nomer 127028 sesungguhnya apa yang terjadi di antara para sahabat baik itu perselisihan dan perbedaan pendapat sampai berujung kepada peperangan, maka wajib bagi kita untuk menahan diri dan tidak ikut serta membicarakan hal–hal buruk tentang para sahabat, sebab sebagaimana yang kita semua meyakini bahwa para Sahabat itu adalah sebaik-baik Ummat dan wajib mencintai mereka dan mendoakan keridloan Allah bagi mereka; karena apapun yang terjadi pada mereka bukanlah pertikaian dan pembunuhan semata sebagaimana yang dituduhkan banyak orang, akan tetapi lebih pada ijtihad para Sahabat dan pola berfikir mereka yang berbeda dalam memahami sebuah permasalahan, hal semacam ini masuk dalam kategori Firman Allah Ta’ala وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ * إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ الحجرات/ 9-10 “Dan jika ada dua golongan dari orang–orang mu’min yang berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain, maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali, kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang- orang yang berlaku adil. Sesungguhnya orang-orang mu’min itu adalah bersaudara, oleh sebab itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat SQ. Al Hujurat ayat 9-10. Ibnu Jarir At Thobari meriwayatkan dalam tafsirnya 109 /17 عَنْ أَبِي حَبِيبَةَ مَوْلًى لِطَلْحَةَ قَالَ " دَخَلَ عِمْرَانُ بْنُ طَلْحَةَ عَلَى عَلِيٍّ رضي الله عنه بعد ما فَرَغَ مِنْ أَصْحَابِ الْجَمَلِ ، فَرَحَّبَ بِهِ ، وَقَالَ إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ يَجْعَلَنِي اللَّهُ وَأَبَاكَ مِنَ الَّذِينَ قَالَ اللَّهُ وَنَزَعْنا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ إِخْواناً عَلى سُرُرٍ مُتَقابِلِينَ . قَالَ ورجلان جالسان إلى نَاحِيَةِ الْبِسَاطِ ، فَقَالَا اللَّهُ أَعْدَلُ مِنْ ذَلِكَ ! تَقْتُلُهُمْ بِالْأَمْسِ وَتَكُونُونَ إِخْوَانًا ! فَقَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قُومَا أَبْعَدَ أَرْضٍ وَأَسْحَقَهَا، فَمَنْ هم إِذًا إِنْ لَمْ أَكُنْ أَنَا وَطَلْحَةُ؟" “Dari Abi Habibah mantan budak yang telah di merdekakan oleh Thalhah dia berkata “ Imran binThalhah masuk ke rumah Ali Radliyallahu Anhu sekembalinya dia dari peristiwa perang Jamal, lalu Ali menyambutnya dengan hangat, seraya berkata Sesungguhnya aku mengharap kepada Allah agar menjadikan aku dan ayahandamu termasuk mereka yang terhimpun dalam firman Allah Ta’ala Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap–hadapan di atas dipan–dipan . Abi Habibah berkata lagi Ada dua lelaki yang keduanya duduk mengarah ke hamparan atau permadani, lalu keduanya berkata Allah lebih adil dari yang demikian ! Anda membunuh mereka semua kemarin dan kalian akan menjadi saudara ??! Ali Radliyallahu Anhu berkata bangkitlah kalian berdua sejauh mungkin ke belahan bumi yang amat jauh, maka siapa lagi dari mereka jika bukan aku dan Thalhah ?? ”. Kalau memang peperangan ini benar sebagaimana yang di sebutkan dalam hadits di atas, maka maksudnya adalah terhimpunnya permusuhan dalam hati dan terjadinya peperangan, dan hal ini yang menjadikan beliau Shallallahu Alaihi Wasallam murka dan ahlul bait merupakan bagian dari hati beliau, lalu memeranginya dan menolongnya dengan pedang beliau, dan kita semua berlindung kepada Allah jika kekejian dan keburukan ini diklaimkan dan dituduhkan kepada salah seorang dari sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Bisa di rujuk kembali pada jawaban soal nomer 139054 , 140984 . Wallahu A’lam. DibacaNormal 3 menit. Ayat tentang bulan Muharram di Al Quran 8Hadis tentang qiyamul lail: Cara melakukan shalat malam `Abdullah ibn `Umar meriwayatkan bahwa Nabi berkata, "Shalat malam itu dikerjakan dua-dua, maka jika kamu takut datangnya fajar, maka buatlah [jumlah rakaat yang kamu kerjakan] ganjil dengan shalat satu rakaat [tambahan]." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
KumpulanHadits tentang Peradilan - Mutiara Hadits Peradilan Peradilan Minta Jabatan Sebagai Hakim Hakim Melakukan Kesalahan Minta Jabatan Hakim dan Berambisi di Dalamnya Larangan untuk Melakukan Sogokkan Hadiyah untuk Para Pekerja Cara Memberikan Putusan Hukum Putusan Hakim Jika Salah
OL5n2.
  • 7xt715g53c.pages.dev/266
  • 7xt715g53c.pages.dev/50
  • 7xt715g53c.pages.dev/493
  • 7xt715g53c.pages.dev/352
  • 7xt715g53c.pages.dev/311
  • 7xt715g53c.pages.dev/258
  • 7xt715g53c.pages.dev/301
  • 7xt715g53c.pages.dev/531
  • kumpulan hadits tentang perdamaian